Jangan mengira segala ibadahmu telah membuat dosa-dosamu telah luntur hingga kau steril, jangan pula kau lalaikan bahwasanya hukuman itu bukanlah diawali di pintu neraka namun hasil perbuatan zalim perlahan-lahan mengintai dibelakang kenikmatan hidupmu, sekalipun perasaanmu sedang menikmati dekat denganNya, namun itu hanyalah sebuah prasangka hati yang sering takabur, Sombong, iri, bakhil, dengki, ria dsb.
Banyak orang mengira bahwa Allah akan menurunkan azab kepada orang zalim dengan instan. Segera setelah kezaliman yang ia lakukan. Tapi ini adalah perkiraan yang salah, karena tidak semuanya begitu.
Orang zalim itu akan melalui 4 fase yang mesti kita pahami secara baik. Supaya kita tidak berburuk sangka kepada Allah dan putus asa melihat kenyamanan si zalim dalam melancarkan kejahatannya.
Fase pertama: Penangguhan atau penundaan
Allah berfirman:
{وَأُمْلِي لَهُمْ إِنَّ كَيْدِي مَتِينٌ}
Dan aku akan memberi tangguh kepada mereka. Sesungguhnya rencana-Ku amat teguh (Al Qalam: 45)
Di fase itu Allah menangguhkan azab bagi orang zalim. Semoga saja ia bertaubat atau kembali kepada jalur yang benar.
Fase kedua: Istidraj
Allah berfirman:
(سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لَا يَعْلَمُونَ)
Kami akan menarik mereka dengan berangsur-angsur ke arah kebinasaan dengan cara yang tidak mereka ketahui. (Al A’raf: 182)
Bukan artinya dunia disempitkan bagi mereka. Tidak sama sekali. Bahkan justru dibukakan dunia selebar-lebarnya, diangkatkan derjatnya di mata manusia, dihamparkan baginya rezki dan kelezatan dunia, Allah memberikan apa saja yang ia minta dan inginkan, bahkan melebihi apa yang mereka harapkan.
Fase ketiga: Pemolesan hingga kelihatan cantik dan indah
(وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ )
“Dan setan telah menjadikan mereka memandang indah perbuatan-perbuatan mereka..” (An Naml: 24)
Saat itu hati orang zalim akan mati. Karenanya ia akan menganggap seluruh pendapatnya adalah kebaikan yang mesti ia lakukan. Hatinya tidak akan hidup lagi untuk menyesali apa yang sudah ia lakukan.
Fase keempat: Turun azab
{وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ}
“Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras”. (Hud: 102)
Pada saat ini orang zalim tidak diberi ampun lagi. Kesempatan untuk perbaikan sudah ditutup. Azab Allah segera turun terhadap si zalim. Dan bentuk azabnya sangat dahsyad, tidak terbayangkan oleh siapapun.
Ketika itu hati orang-orang mukmin akan terobati
فقطع دابر القوم الذين ظلموا والحمد لله رب العالمين.
“Maka orang-orang yang lalim itu dimusnahkan sampai ke akar-akarnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam”. (Al An’am: 45)