Jika anda telusuri tentang apa itu ilmu hikmah tentunya tersebar berbagai definisi dan ragam penjabarannya yang amatlah luas. tapi pada dasar inti ajarannya adalah menjunjung tinggi Ketauhidan, Akhlak dan Membelenggu Hawa Nafsu.
Hikmah itu turun atas kehendak-Nya. seperti firman Allah: "Aku bersama orang-orang yang putus asa demi Aku".
Masing-masing individu yang mengalaminya adalah rahasia yang tidak banyak orang tahu, jadi jika ada yang pamer ilmu hikmah, maka penting bagi anda untuk berhati-hati agar tidak terbuai kata-kata bijak namun menjerat anda.
Anggap saja ilmu hikmah itu cukup mampir pada orang-orang shalih seperti nabi dan rasul, jikapun Allah menurunkan hikmah terhadap seseorang, maka orang suci tersebut mewarisi ciri-ciri wali, dan karunia-Nya dapat anda rasakan tentang kebenaran yang hakiki. Tiap amalannya adalah kerinduan surga, duniawi bukanlah sasaran hidupnya sekalipun kelaparan mengintainya. kekasih Allah tidaklah sampai rumit hidupnya hanya perkara kesulitan rejeki. Jangan mudah tergoda untuk menjadi orang "Bisa" apalagi berniat pamer supaya dipandang "Bisa" demi kemuliaan duniawi.
Marilah Taubat
Jika anda belajar pada orang yang memasang tarif yang besar atas suatu amalan atau ilmu, sudah jelas tujuan hidup si pelaku spiritual bernafsu harta. Segeralah bertaubat dan kembali kepada-Nya. Jangan merasa jemu dalam
memohon ampunan kepada Khaliqmu, baik siang maupun malam; (jika kamu
berlaku demikian) niscaya Rahmat dinampakkan kepadamu, maka kamu bahagia,
terjauhkan dari api neraka dan hidup bahagia di surga, bertemu Allah,
menikmati rahmat-Nya, bersama-sama bidadari di surga dan tinggal di
dalamnya untuk selamanya; mengendarai kuda-kuda putih, bersuka ria
dengan hurhur bermata putih dan aneka aroma, dan melodi-melodi
hamba-hamba sahaya wanita, dengan karunia-karunia lainnya; termuliakan
bersama para nabi, para shiddiq, para syahid, dan para shaleh di surga
yang tinggi.
Benahi Ketauhidan
Seorang muslim meyakini bahwa tauhid adalah dasar Islam yang paling agung dan hakikat Islam yang paling besar, dan merupakan salah satu syarat diterimanya amal perbuatan disamping harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
...dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat
(untuk menyerukan): Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu. (An-Nahl 16:36)
Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (At-Taubah 9:31)
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). (Az-Zumar 39:2-3)
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus. (Al-Bayyinah 98:5)
Jagalah perintah Allah, jauhilah larangan-Nya, berpasrahlah selalu kepada-Nya dalam segala yang telah ditetapkan-Nya, dan jangan sekutukan Dia dengan sesuatu pun. Jangan berkehendak diri, agar tak tergolong orang-orang musyrik. Allah berfirman: "Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah mengerjakan amal saleh dan tidak menyekutukanNya." (QS 18.Al Kahfi: 110)
Padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (At-Taubah 9:31)
Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya. Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). (Az-Zumar 39:2-3)
Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan keta`atan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus. (Al-Bayyinah 98:5)
Jagalah perintah Allah, jauhilah larangan-Nya, berpasrahlah selalu kepada-Nya dalam segala yang telah ditetapkan-Nya, dan jangan sekutukan Dia dengan sesuatu pun. Jangan berkehendak diri, agar tak tergolong orang-orang musyrik. Allah berfirman: "Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah mengerjakan amal saleh dan tidak menyekutukanNya." (QS 18.Al Kahfi: 110)