Akhir-akhir ini telah merebak dan mendadak ramai masyarakat menggandrungi spiritual alam gaib, lebih spesifiknya benda-benda pusaka yang konon memiliki khodam atau batu cincin yang dipercayai memiliki manfaat magis. Bahkan semakin banyak dikenal orang-orang berkemampuan dapat melihat sosok makhluk halus yang banyak orang menyebutnya Indigo.
Apakah manusia mampu melihat Jin? Allah SWT berfirman yang artinya, ”Sesungguhnya ia dan pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka.” (Al-A’raf: 27). Imam Syafii menegaskan, bahwa berdasarkan ayat di atas, manusia tidak mungkin melihat jin. “Siapa yang mengaku dapat melihat jin, maka kami tolak kesaksiannya, kecuali nabi.” Maksud penyampaian diatas adalah bagi yang mengaku-ngaku dapat melihat jin dalam bentuk yang sesungguhnya. Jikalau memang ada yang mengaku melihat jin setelah berubah bentuk dengan aneka bentuk makhluk, maka kesaksiannya bisa saja dapat diterima.
Sementara itu, tidak menutup kemungkinan beberapa orang itu memiliki kemampuan lebih karena anugrah atau karunia Allah melalui kemampuan bathin. dan visual bathinnya mendeskripsikan apa yang ia liat melalui mata bathin. Lantas apakah indigo itu suatu kemampuan yang diturunkan oleh sang khalik atau makrifatullah yang lebih akrab didengar sering orang sebut sebagai ilmu laduni? menurut pemahaman penulis dari berbagai informasi dan dari salah satu sumber mengatakan bahwa ilmu laduni merupakan ilmu hikmah yang turun langsung dari Allah S.W.T.
Sementara itu seseorang yang disebut indigo seperti yang sering muncul di televisi banyak yang mengaku dirinya memiliki teman gaib atau didampingi jin, dan sebetulnya visual alam gaibnya didapatnya manakala sang pendampingnya itu membantu apa yang dalam benaknya menghendaki untuk melihat atau tidak, bahkan tanpa dikehendaki jin pendampingnya itu memberikan sinyal visual gaib tentang apa yang terjadi pada situasi lingkungan sekitarnya.
Sejatinya manusia dilarang takabur, terlebih sebagai umat muslim yang takut akan hari pembalasan nantinya. Bahkan sosok yang telah merasakan nikmat hikmah dari Allah pun tak luput dari ujian yang justru sangat samar sehingga iapun tak dapat menyadarinya kecuali cahaya hikmah yang menuntunnya untuk bertaubat.
Tak adil rasanya untuk tidak mengulasnya tuntas, karena bisa saja beberapa hal ini menimbulkan argumen yang kurang setuju dengan minimnya ulasan, namun tentunya akan jadi hal yang panjang karena melibatkan banyak aspek dan tidak dapat dijustifikasi dari sudut pandang yang sempit. Namun maksud pembahasan ini adalah dapat ditarik benang merah, jika sekali terjun dunia kegaiban, sekalipun itu berusaha melepaskan diri dimana dirinya sendiripun bahkan tidak menginginkan atas kemampuan atau bakat yang luar biasa tersebut, maka ketahuilah ada beberapa hal yang patut dikonsultasikan kepada yang lebih mahfum tentang agama dan ilmu kebatinan secara islami.
Alangkah baiknya jika sedari dini meresapi tentang makna serta tujuan hidup itu bagaimana. Jalan surga itu banyak caranya, kenali diri kita berada di lintasan mana dan menuju jalan yang mana, yang seperti itu justru tanpa kita sadari Allah turunkan cahaya hikmah.